WOMEN ON DUTY (Bag. 4) – RUTH, A WOMAN OF FAITH AND INTEGRITY
Ringkasan khotbah Pdt. Bindargo, M.Th
Minggu, 27 Maret 2022
Kisah Rut adalah kisah yang begitu mengharukan. Rut adalah sosok istri dan menantu yang ideal. Sekalipun berasal dari bangsa kafir, Rut memiliki kepribadian dan karakter yang luar biasa. Ia tidak hanya cantik dan menarik secara fisik, tetapi juga memiliki kecantikan batiniah yang mengagumkan. Diantara banyaknya wanita hebat yang dicatat dalam Perjanjian Lama, Rut adalah wanita yang masa lalunya bersih.
Pasal 1 – Kisah keluarga Elimelekh, Rut 1:1-5, Rut 4:10. Kisah Rut dibuka dengan peristiwa kelaparan yang terjadi di Betlehem. Elimelekh, mneolak menderita bersama dengan bangsanya, ia – istri dan kedua anaknya pergi ke Moab untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Keluarga ini menetap di Moab sebagai orang asing, yang artinya adalah mereka sebenarnya tidak memperoleh hak untuk tinggal, tetapi mereka membayar dengan nominal tertentu kepada raja (Keluarga Elimelekh bisa disebut sebagai keluarga yang kaya). Di moab keluarga Elimelekh bisa melakukan aktifitas apa saja karena mereka tidak terikat dengan aturan di sana.
Tetapi ternyata, kehidupan disana tidak lebih baik. Naomi, kehilangan suaminya – Elimelekh dan kedua anaknya – Mahlon dan Kilyon. Ia hidup dengan kedua menantunya, Rut dan Orpa. Kemudian Naomi mendengar bahwa kehidupan di Bethlehem sudah membaik sehingga Naomi bergerak pulang ke Bethlehem. Ketika tiba di perbatasan moab, Naomi menyuruh kedua menantunya untuk pulang ke rumah mereka masing-masing. Sebenarnya setelah tiga bulan kematian Mahlon dan Kilyon mati, Rut dan Orpa sudah bisa kembali ke rumah mereka masing-masing. Tetapi Naomi mendapatkan menantu-menantu yang begitu mengasihinya, sehingga mereka tetap mendampinginya. Naomi sangat memikirkan masa depan kedua menantunya, mereka masih muda dan harus mendapatkan tempat perlindungan/menikah (ayat 9) supaya ada yang mengayomi dan memberi rasa aman.
Naomi, janda yang sudah tua sekalipun menikah lagi tidak mungkin bisa memberikan anak laki-laki untuk dinikahi oleh kedua menatunya (ayat 11). Demikianlah budaya pernikahan di Israel – perkawinan ipar seperti yang tertulis dalam kitab Ulangan 25:5-10. Jika seorang istri ditinggal mati suaminya sebelum mereka memiliki anak laki-laki maka saudara laki-laki suaminya wajib menikahinya. Dan anak laki-laki sulung yang nanti akan dilahirkan dalam perkawinan ipar akan dianggap sebagai anak dari suaminya yang sudah mati itu sehingga keturunannya dianggap tetap ada.
Hanya Orpa yang mau pulang kembali ke rumahnya, tetapi Rut tetap memutuskan untuk mengikuti Naomi kembali ke betlehem, apapun yang terjadi. Dengan memutuskan untuk pulang, bukan berarti Orpa tidak mengasihi Naomi.
Pasal 2, Rut di ladang Boas. Rut memposisikan dirinya sebagai bagian dari kehidupan Naomi. Ia memiliki inisiatif untuk memungut bulir-bulir jelai. Dalam Imamat 19:9-10, Tuhan memerintahkan kepada bangsa Israel untuk peduli dengan orang-orang miskin. Ketika panen raya tiba, mereka tidak boleh memanen semua, melainkan menyisakan tepian ladang untuk dipanen orang-orang miskin. Apa yang tertinggal adalah menjadi hak bagi orang-orang miskin. Rut memungut jelai di ladang Boas, yang ternyata masih kerabat dekat dengan Elimelekh. Rut dengan rajin memungut jelai hingga sore hari. Boas memperlakukan Rut dengan baik, dan Rut merespon kebaikan Boas dengan bersujud di hadapannya. Rut rendah hati dan sangat memahami budaya di Israel. Rut yang hatinya penuh kasih, selalu mengingat Naomi – ibu mertuanya. Ia tidak hanya berjuang dengan gigih untuk mencukupi kebutuhan mereka berdua, tetapi ketika ia diijinkan untuk menikmati makanan di ladang Boas, ia mengambil sisa yang terbaik untuk disimpan bagi mertuanya (ayat 14-18).
Pasal 3 – Rut dan Boas di tempat pengirikan. Naomi memikirkan betul masa depan Rut, sudah waktunya bagi Rut untuk mendapatkan tempat perlindungan (menikah). Malam menampi jelai adalah waktu yang tepat bagi Rut untuk mendapatkan kepastian tentang tempat perindungan yang baru.
Dalam tradisi di Israel, setelah panen selesai maka dilakukan penampian jelai di tempat pengirikan. Pada malam ini pemilik ladang akan mengadakan perjamuan – makan bersama para pekerjanya dan tidur di atas tumpukan jelai hingga pagi hari. Rut mengerjakan semua arahan Naomi, ia mandi dan sedikit berdandan (memakai parfum/berurap).
Ayat 7 “Setelah Boas habis makan dan minum dan hatinya gembira, datanglah ia untuk membaringkan diri tidur pada ujung timbunan jelai itu. Kemudian datanglah perempuan itu dekat dengan diam-diam, disingkapkannyalah selimut dari kaki Boas dan berbaringlah ia di situ.” Inilah tradisi di jaman hakim-hakim, untuk meminta hak penebusan, untuk mengangkat harkat dan martabat keluarga yang jatuh.
Sebagai seorang janda muda yang cantik, Rut tidak menyibukkan diri memikat anak-anak muda di kota itu. Boas sangat mengagumi kepribadian Rut ini, ia mengapresiasi sikap Rut yang begitu tulus. Boas meresponi permohonan Rut, tetapi ada kaum yang wajib menebus Rut (ayat 12) karena ia adalah kerabat yang lebih dekat dengan Elimelekh. Dengan memberikan enam takar jelai dalam selendang Rut, Boas berkomitmen untuk mentuntaskan permohonan Rut.
Pasal 4 – Rut dan Boas menikah, menurunkan keturuan Ilahi (Rut 4:13, 17-22, Matius 1:5-6, 16). Boas pergi ke pintu gerbang – suatu tempat untuk menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi/pengadilan. Di sana Boas bertemu dengan penebus pertama yang berhak untuk menebus tanah keluarga Elimelekh, tetapi ternyata penebus yang pertama ini menolak menebus karena di saat penebusan dilakukan ia juga harus menikahi Rut untuk menjaga keturunan Elimelekh.
Ayat 5-6 “Tetapi kata Boas: “Pada waktu engkau membeli tanah itu dari tangan Naomi, engkau memperoleh Rut juga, perempuan Moab, isteri orang yang telah mati itu, untuk menegakkan nama orang itu di atas milik pusakanya.” Lalu berkatalah penebus itu: “Jika demikian, aku ini tidak dapat menebusnya, sebab aku akan merusakkan milik pusakaku sendiri. Aku mengharap engkau menebus apa yang seharusnya aku tebus, sebab aku tidak dapat menebusnya.”
Sang penebus pertama tidak mau mengorbankan diri untuk menegakkan keturunan bagi Mahlon, anak Elimelekh dan Naomi. Sebagai tanda keputusan yang sah maka penebus pertama menanggalkan kasutnya/alas kaki/sandal dan memberikan kepada Boas (ayat 7). Boas akhirnya menebus ladang Elimelekh dan menikahi Rut. Dari pernikahan ini lahirlah Obed yang kemudian menjadi kakek Daud, raja Israel.
Matius 1:5-6 “Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai, Isai memperanakkan raja Daud. Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria,
Matius 1:16 “Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.

Rahim Rut dipakai Allah untuk turut menghadirkan tokoh-tokoh hebat dalam sejarah. Mulai dari raja-raja besar di Israel, hingga sampai kepada Yesus Kristus, Juru Selamat dunia. Secara garis keturunan Yesus lahir dari para pendahulu yang memiliki masa lalu yang kelam. Rahab dan Betsyeba memiliki masa lalu yang suram, bukan perempuan baik-baik. Mereka masuk dalam garis besar keturunan Yesus karena mau bangkit dan berespon dengan benar. Jadi mari belajar untuk tidak menghakimi sesama yang saat ini kondisinya sedang “tidak baik”. Atau jangan juga minder jika saudara sedang dalam kondisi yang “tidak baik”. Bangkit dari keterpurukan, beresponlah dengan benar – bersama Tuhan pasti ada harapan dan masa depan.
Bertalian dengan iman dan integritas Rut :
1. Kita diingatkan, Jangan lupakan Tuhan dalam perencanaan
Rut 1:1,21 “Pada zaman para hakim memerintah ada kelaparan di tanah Israel. Lalu pergilah seorang dari Betlehem-Yehuda beserta isterinya dan kedua anaknya laki-laki ke daerah Moab untuk menetap di sana sebagai orang asing.” (1:21) “Dengan tangan yang penuh aku pergi, tetapi dengan tangan yang kosong TUHAN memulangkan aku. Mengapakah kamu menyebutkan aku Naomi, karena TUHAN telah naik saksi menentang aku dan Yang Mahakuasa telah mendatangkan malapetaka kepadaku.”
Arti nama Naomi adalah yang cantik, baik budi, menyenangkan. Ia berangkat meninggal betlehem menuju moab dengan tujuan mencari kehidupan yang lebih baik. Ketika ia pulang ke betlehem ia menolak di sebut Naomi, ia menyebut dirinya sebagai Mara yang artinya pahit. Memang benar pahit kehidupannya karena ia kehilangan hampir semua yang dimilikinya.
Yakobus 4:13-17 “Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: “Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung”, sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Sebenarnya kamu harus berkata: “Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu.”…………………………”
Elimelekh mengandalkan kekayaannya untuk menjalani kehidupan bersama keluarganya. Tetapi kekayaannya tidak menjadi solusi dari masalah yang sedang dialami. Jangan main-main dengan kehidupan ini, jangan berspekulasi. Terus libatkan Tuhan dalam segala perencanaan yang kita susun.
2. Tuhan tidak membatasi keselamatan pada satu bangsa saja, Israel
Rut 1:16 “Tetapi kata Rut: “Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku;”
Lukas 2:32 “yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.”
Rut menjadi bagian yang menerima keselamatan dari Alllah, walau keselamatan yang diterimanya menuntut pengorbanan meninggalkan tanah asal, keluarga dan kepercayaan lamanya.
Namun kini ada banyak peristiwa yang memilukan yang terjadi di dalam pernikahan orang kristen dimana salah satu pasangan awalnya berasal dari non kristen. Mereka yang sudah berkorban meninggalkan kepercayaan lamanya justru tidak menerima kasih sayang dan rasa aman. Mereka justru disia-siakan, ditelantarkan bahkan diduakan. Seharusnya mereka menerima kasih sayang yang jauh lebih besar, bukan sebaliknya.
3. Dalam dunia typology (lambang-lambang)
Boas di ibaratkan seperti Tuhan Yesus yang berjuang keras utk menebus Rut (orang berdosa) agar menjadi miliknya yang di kasihinya. Gambaran dari Yesus berjuang menyelamatkan umat-Nya, gerejaNya
4. Mengajarkan, bahwa Tuhan menuntun perjalanan hidup kita, selangkah demi selangkah
(asal mau bayar harga, mau setia, terus mengikuti alurnya Tuhan)
- Suami mati (1:5)
- Tinggalkan kampungnya (Rut 1:16,17)
- Status orang miskin (Rut 2:2)
- Dituntun Tuhan kerja di ladang Boas (Rut 2:4-7)
- Disapa Boas (Rut 2:8)
- Diberi kemurahan kumpul dengan pekerja-pekerja perempuan dan minum air (Rut 2:8,9)
- Menjalankan adat istiadat pengirikan (Rut 3:1-15)
- Menunggu hasil penebusan (Rut 4:1-12)
- Menikah dengan Boas (Rut 4:13-17)
- Menurunkan Keturunan Ilahi(4;18-22,mat 1:5,6,16)
5. Bagi orang muda yang berserah kepada Tuhan, Dia membuka jalan untuk perjodohan yang sungguh sesuai dnegan rencanaNya yang sempurna
6. Contoh relasi indah dan ideal, antara menantu perempuan (Rut) dan mertua perempuan (Naomi)
Rut
- Rela berkorban (Rut 1:16-17, 2:2) – meninggalkan moab, keluarga dan kepercayaan lamanya
- Tidak pasif dan rajin (Rut 2:2,7,17)– punya inisiatif bekerja di ladang Boas
- Sopan dan mau belajar adat istiadat keluarga mertua (Rut 2:10)
- Rendah hati dan tau diri (Rut 2:13-14) – tetap duduk dengan pengerja perempuan lainnya sekalipun diperlakukan dengan baik Boas selaku pemilik ladang
- Mengasihi ibu mertua (Rut 2:18) – ketika makan enak, ingat mertua
- Komunikasinya lancar (Rut 2:19, 3:16) – menceritakan semua hal yang dialami
- Penurut (Rut 2:22, 23, 3:1-5) – mengikuti semua arahan Naomi, ibu mertuanya
Naomi
- Mengajari kerohanian (Rut 1:16-17, 2:10)
- Komunikasinya lancar (Rut 2:19, 3:16)
- Memikirkan yang terbaik untuk menantunya (Rut 3:1-4)
- Penenang/ngademin (Rut 3:18)
- Mengasihi menantu (Rut 4:16)
Doa dan harapan

Tuhan Yesus memberkati (Cy-M)