WELCOME HOME 2 – LUKAS 15:20, YOHANES 16:28
Ringkasan khotbah Pdm. Peripin
Minggu, 11 Desember 2022
Welcome home adalah ucapan selamat datang kepada seorang yang pernah tinggal di sebuah rumah, karena alasan tertentu dia pergi tetapi kemudian kembali lagi. Ucapan welcome home diucapkan oleh seorang bapa saat menyambut anak bungsunya yang kembali pulang setelah meninggalkan rumah dalam kurun waktu yang cukup lama. Kisah ini dicatat di Alkitab dengan judul Perumpamaan Tentang Anak Yang Hilang.
Lukas 15:20 “Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.”
Sang bapa begitu merindukan kepulangan anak bungsunya, setiap hari ia menunggu, mengarahkan pandangannya kepada jalan menuju rumahnya, dengan harapan suatu saat bisa kembali melihat Langkah-lagkah kaki si bungsu. Betapa bahagianya sang bapa, ketika harapan itu terwujud. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya,…… Sang bapa meluapkan sukacitanya, ia berlari mendapatkan si bungsu. Ia merangkul dan mencium si bungsu.
Si bungsu pergi dari rumah dengan segala kemewahan, membawa begitu banyak harta benda. Tapi kini ia berada pada di titik terbawah, hartanya habis, bahkan untuk makan saja – ia harus menunggu ampas babi. Bagaimana dengan kondisi kita saat ini? Terpuruk dalam finansial? Dalam kondisi Kesehatan yang menurun? Dalam permasalahan yang pelik? Tuhan melihat kondisi kita – Ia sudah memandang dari jauh, menunggu kita untuk kembali kepada-Nya.
Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. Si bungsu dalam kondisi yang lusuh dan tentu sangat berbau. Tetapi sang ayah tidak terpengaruh dengan kondisi itu. Dengan penuh kasih, ia merangkul dan mencium anaknya. Demikianlah kasih Bapa, Ia tidak terganggu dengan kondisi kita yang kotor, lusuh dan bau. Ia akan tetap menyambut kedatangan kita dengan sukcita.
Si bungsu mengalami sebuah penerimaan yang luar biasa, tetapi semua itu memerlukan proses. 4 proses yang terjadi dalam kehidupan si bungsu :
- SADAR
Ayat 17 “Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.”
Kesulitan hidup yang dialami menyadarkan si bungsu. Ia memiliki bapa yang kaya raya dengan banyak pegawai (orang upahan). Tidak seorangpun dari pegawai bapanya yang kelaparan. Bapanya yang kaya raya itu juga meruakan seorang yang begitu pemurah, sehingga ia menyediakan makanan bagi seisi rumahnya dengan berlimpah-limpah.
- MOVE ON
Ayat 18 “akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa,”
Si bungsu memutuskan untuk bergerak. Ia tidak mau bertahan dalam kondisinya yang begitu mengenaskan. Ia begitu menderita, kelaparan dan sendirian. Masa depannya jauh lebih penting dari pada bertahan sebagai seorang penjaga babi. Ia memutuskan untuk kembali kepada bapanya, ia sudah sangat siap dengan segala konsekuensinya. Ia tidak peduli dengan cibiran atau kasak -kusuk yang mungkin akan didengarnya di kemudian hari. Tekadnya sudah begitu bulat, IA AKAN PULANG!
Saat ini saudara mungkin mengalami hal yang serupa, tetapi saudara sulit untuk bergerak maju. Apa yang membuat saudara susah untuk move on? Apakah itu gengsi? Ingat! Mempertahankan gengsi itu tidak menolong d situasi yang sulit seperti ini.
- MENGAKU
Ayat 19 “aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.”
Si bungsu menyadari bahwa keputusannya pergi dari rumah bapanya dalah suatu kesalahan besar. Ia mengakui dan merendahkan hati di hadapan bapanya. Ia menyadari bahwa saat ini ia tidak lagi layak disebut sebagai anak, oleh karenanya ia memohon untuk diterima sebagai salah seorang upahan bapanya. Si bungsu tahu benar bahwa berada di rumah bapanya adalah suatu anugerah. Ia tahu bahwa bapanya adalah seorang tuan yang begitu bertanggungjawab. Di rumah bapanya, ia tidak hanya akan menerima pemeliharaan, tetapi juga kasih sayang dan perlindungan.
- AYAHNYA MENYAMBUTNYA
Ayat 20-24 “Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa. Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya. Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita. Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria.”
Respon sang bapa diluar prediksi si bungsu. Bapanya yang penuh kasih itu begitu bersukacita dengan kedatangan/kepulangan si bungsu. Si bungsu melakukan semua yang sudah direncanakan. Ia pulang, dan mengakui semua kesalahannya. Si bungsu tidak hanya menerima pengampunan, tetapi ia kini juga menerima pemulihan. Dalam suasana pesta sang bapa mengatakan WELCOME HOME MY BELOVED SON…
YOHANES 16:28 “Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan pergi kepada Bapa.”
YESUS DATANG DARI BAPA
- Yohanes 16:30 “Sekarang kami tahu, bahwa Engkau mengetahui segala sesuatu dan tidak perlu orang bertanya kepada-Mu. Karena itu kami percaya, bahwa Engkau datang dari Allah.” Yesus datang dari Allah
- Yohanes 10:30 “Aku dan Bapa adalah satu.” Yesus dan Bapa adalah satu
- Yohanes 17:21 “supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” Yesus diutus oleh Bapa
YESUS DATANG KE DALAM DUNIA
Yesus datang ke dalam dunia melalui proses yang begitu alami. Yesus yang adalah Tuhan, datang ke dunia sebagai manusia. Ia dilahirkan, terus bertumbuh menjadi seorang remaja. Dan Yesus memulai pelayanannya saat memasuki usia dewasa. Yesus hadir sebagai penggenapan atas janji Allah tentang Juru Selamat – seorang Penebus. Proses kalvari yang begitu berat dilalui Yesus dalam ketaatan. Yesus mati di salib, dan Ia dikuburkan. Namun pada hari yang ketiga Yesus bangkit dari kematian.
- Matius 1:18-25, Lukas 2:1-20 “….dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.Lahir
- Lukas 2:42 “Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu.” Remaja
- Lukas 3:23 “Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli,” Dewasa
- Markus 15:20b-41 “Kemudian Yesus dibawa ke luar untuk disalibkan…………………………..” Mati disalib
- Yohanes 19: 38-42 “……….Mereka mengambil mayat Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat. Dekat tempat di mana Yesus disalibkan ada suatu taman dan dalam taman itu ada suatu kubur baru yang di dalamnya belum pernah dimakamkan seseorang. Karena hari itu hari persiapan orang Yahudi, sedang kubur itu tidak jauh letaknya, maka mereka meletakkan mayat Yesus ke situ. Dikubur
- Matius 28:1-10 “………………Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring.” Bangkit
YESUS MENINGGALKAN DUNIA DAN PERGI KEPADA BAPA
- Markus 16:19 “Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah.” Naik ke Sorga
- Lukas 24:51 “Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga.” Terangkat ke Sorga
- Kisah Para Rasul 3:21 “Kristus itu harus tinggal di sorga sampai waktu pemulihan segala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus di zaman dahulu.” Bahkan harus tinggal di Sorga
Setelah misi penyelamatan di genapi, Tuhan Yesus Kristus harus kembali ke Sorga. Karena kasihNya yang begitu besar akan dunia ini, Allah Bapa mengutus Putra-Nya yang tunggal untuk menyelamatkan kita semua. Yesus Kritus mengosongkan diriNya, rela menjadi manusia, bahkan menjadi seorang hamba.
Menjadi suatu anugerah yang amat sangat besar ketia manusia yang penuh dengan berbagai keterbatasan, penuh dengan pikiran jahat, kotor, dianggap layak untuk diselamatkan. Oleh karenanya, sebagai orang percaya mari terus berkomitmen untuk menyenangkanlah hati Tuhan.
PENUTUP, Wahyu 21 : 3, 7, 9
Ayat 3 “Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: “Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.
Ayat 7 “Barangsiapa menang, ia akan memperoleh semuanya ini, dan Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anak-Ku.
Ayat 9 “Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: “Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba.”
Mari mempersiapkan tubuh, jiwa dan roh kita agar layak untuk kembali masuk ke rumah Bapa yang kekal. Sehingga Allah dengan kerinduannya akan menyambut kita. WELCOME HOME, MY BELOVED BRIDE